Kepala Divisi Pengembangan Internasional Facebook, Javier Olivan, mengatakan Facebook tidak pernah takut disaingi Google Plus. Keberadaan Google justru meningkatkan semangat Facebook untuk terus berinovasi. Facebook juga sedang mempertimbangkan untuk membuka kantor perwakilan di Indonesia.
Sesuai dengan misi Facebook yaitu “memberikan orang-orang kekuatan untuk berkomunikasi dan berbagi, serta menjadikan dunia semakin terbuka dan saling terhubung," Facebook terus menciptakan beragam inovasi; di antaranya layanan dalam berbagai bahasa –termasuk bahasa Indonesia, layanan video chatting, serta kemudahan pemasangan iklan bagi para pebisnis. Hal ini dikatakan oleh Javier Olivan, pada konferensi ID Byte 2011, di Jakarta, hari Kamis.
Menurut Olivan, pengembangan inovasi lebih diutamakan sehingga pihaknya tidak kuatir dengan perkembangan terkini Google Plus.
Olivan mengatakan, “Kami sangat menghargai Google sebagai perusahaan yang selalu berinovasi dan di satu sisi juga sangat senang melihat mereka kini percaya pada hal-hal yang sama dengan kami, yaitu dunia yang semakin terhubung satu sama lain dan sosialisasi orang-orang yang terbentuk lewat internet.” Namun, kata Olivan, Facebook akan tetap fokus pada pengawasan materi, menciptakan inovasi produk dan aplikasi baru.
Olivan kagum dengan Indonesia, karena pengguna Facebook semakin bertambah dari hari-hari. Dari 750 juta pengguna Facebook di seluruh dunia, 250 juta di antaranya adalah dari Indonesia; banyak yang bahkan memiliki lebih dari 2 akun, dengan nama yang berlainan. Ini menjadikan Indonesia sebagai pengguna Facebook terbesar di dunia, setelah Amerika Serikat. Dari 17 perwakilan, satu-satunya negara di Asia Tenggara yang memiliki perwakilan Facebook hanyalah Singapura. Satu saat mungkin saja Facebook juga membuka perwakilan di Indonesia.
Indonesia adalah tempat terbaik untuk mencoba beragam hal terkait produk teknologi mobile. Masyarakat di sini begitu cepat beradaptasi dengan teknologi, jadi saya akan lebih sering datang kemari, kata Olivan.
ID Byte adalah ajang konferensi, pameran, dan penghargaan bagi mereka yang mengembangkan dan memajukan industri digital di Indonesia. Selain Facebook, hadir pula perwakilan Research In Motion (RIM) dan Kaskus Networks.
CEO sekaligus pendiri agen digital media terkemuka di Indonesia, BUBU.com, Shinta W. Dhanuwardoyo, mengatakan kepada VOA, bahwa potensi media digital di Indonesia baru sedikit disadari dan dimanfaatkan oleh pemerintah. Padahal, jika tidak dikejar, Indonesia bisa ketinggalan jauh dari negara-negara lain, terutama di Asia. Pasar internet yang tumbuh subur di Indonesia, juga lebih banyak ditopang oleh penggunaan massal telepon genggam.
Saat membuka konferensi, Shinta berharap industri media digital Indonesia dapat terus berkembang. “Ini bentuk tanggung jawab kita. Konferensi ini tidak sekedar mendengarkan pembicara, tetapi bagaimana meletakkan Indonesia dalam peta media digital dunia, “ kata Shinta Dhanuwardoyo.
Sumber : Voanews